Rabu, 09 Desember 2015

3 Tips untuk Anda yang Ingin Menjadi Pemain Kunci Futsal


Futsal adalah permainan tim, dimainkan lima melawan lima. Dengan waktu
terbatas dan taktik yang jelas. Ada kalanya dalam kerjasama tim, seorang
pemain menonjol membuat perbedaan. Menemukan solusi dari buntunya
permainan, yang dengan dribbling, passing, dan pergerakannya membawa
ancaman bagi tim lawan. Semua mengetahui itu, namun sayangnya para pemula
memilih mengetahui dengan melupakan yang pertama. Dengan tidak
mengutamakan permainan tim, dan lebih memilih memenangkan semua
pertandingannya SENDIRIAN. Dribble, dribble, dribble, shooting, prok prok prok
jadilah gol… Simpel dan keren kan?
Ya, memang kedengeran keren kalau di dunia nyata kamu adalah seorang Lionel
Messi. Tapi masalahnya KAMU BUKAN. Malah gak sesimpel kedengarannya.
Saya tidak menulis HOW I LEARN TO PLAY CLASSY LIKE MESSI, dan mengatakan
ini dengan tanpa alasan. Justru lebih baik Anda mengetahui artikel ini sebelum
membaca buku saya itu. Here is why…
Meniru seorang Lionel Messi. Sekarang, kita sedang membicarakan seorang
pemain profesional, orang yang menghabiskan seluruh jam produktifnya untuk
bermain sepakbola. Dibimbing oleh pelatih yang juga profesional, yang
menghabiskan seluruh waktunya menyajikan metode terbaik peningkatan skill
pemain bola. Lalu ia adalah pemain FC Barcelona, klub yang dihuni nyaris
setengah dari skuad yang memenangkan Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro
2012, berturutan! Lalu melebihi semua standar yang telah saya sebutkan
sebelumnya ia adalah satu-satunya peraih 4 kali Ballon D’Or berturutan dan
pencetak gol terbanyak sepanjang masa FC Barcelona. Dengan syarat seperti
inilah Anda baru boleh mencoba memenangkan pertandingan SENDIRIAN.
Pep Guardiola saja kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan kemampuannya.
Dalam sebuah konferensi pers Pep mengatakan, “Put in the superlatives
yourselves, I’m running out.” Pikir sendiri dah kalimat pujiannya, saya gak punya
stok. Para wartawan dipaksa menulis soal Pep yang kehabisan kata-kata setelah
berkumpul dan menunggu komentar soal Messi dari pelatih terbaik dunia ini.
Meski begitu dengan segala kemampuan dan pengakuan yang dimilikinya, Messi
justru bermain dengan gameplan yang berbeda. Permainannya mengalami
revolusi di era Pep Guardiola. Revolusi yang membawanya pada raihan treble
winner. Mentoring langsung dari Guardiola berhasil menjadikan Messi sebagai
pemain terbaik dunia saat membawa bola, dan dengan nasihat Pep juga menjadi
pemain terbaik dunia dengan tanpa membawa bola. Pep yang mengajarkan
Messi pentingnya pergerakan off the ball ini dimana pemain depan adalah GARIS
PERTAMA PERTAHANAN, yang PERTAMA KALI HARUS memberikan tekanan
kepada lawan. Dan yang pertama memberi opsi (pilihan) kepada rekan saat
dalam penyerangan. Dalam rentang waktu empat tahun kepemimpinan Guardiola,
Messi berkembang menjadi pemain tim yang sangat efektif. Beragam
kemenangan dan tropi diraih dengan karakter permainannya yang baru ini.
Bandingkan dengan musim 2006-2007, masa dimana Messi mengerahkan
seluruh kemampuan dribblingnya. Pada pertandingan Messi di Copa Del Rey
melawan Getafe, ia berhasil meniru persis gol Maradona melewati enam pemain
lawan di semifinal Piala Dunia 1986. Sayangnya permainan ciamik itu tak
membawa gelar bergengsi di akhir musim. Malah Barca terpuruk di musim itu
diperparah dengan kekalahan 1-0 dari Internacional, klub Brazil, pada final
Kejuaraan Piala Dunia antar klub.
Jadi, saya tak bisa menyalahkan Anda dan orang-orang yang mencoba
menirunya. Seolah dengan bermain dribble ke sana kemari kita bisa menjadi next
Ballon D’ Or, atau minimal menjadi ‘Si Nomor 10’ dalam tim. Tapi di sinilah letak
kesalahannya. Orang-orang yang mencoba meniru Lionel Messi mengingat aspek
permainannya yang paling terkenal saja: DRIBBLE. Jika semudah itu cara
memenangkan pertandingan, Messi tak akan jadi pemain seistimewa sekarang.
Karena toh, banyak pemain yang bisa dribble dengan kecepatan tinggi.
Ada hal lain yang menjadikan Messi pemain berkelas seperti work rate (etos
permainan), teamwork (kerjasama tim), dan determinasi (ketekunan bergerak)
yang membutuhkan bertahun-tahun penguasaan. Sangat tak mungkin MENIRU
LIONEL MESSI, tapi amatlah mungkin, MENIRU GAYA BERMAINNYA untuk kita
terapkan dalam permainan futsal kita agar menjadi pemain berkelas.
Itulah dasar pemikiran dari buku HOW I LEARN TO PLAY CLASSY LIKE MESSI.
Tapi tak perlu khawatir karena tak bisa meniru Lionel Messi . Meski kita tak akan
pernah menjadi pemain terbaik dunia, tapi masih mungkin bagi kita untuk
menjadi pemain berkelas yang lebih efektif, kali ini seperti gaya bermain Messi,
dan itu adalah ketiga elemen di bawah ini:
1. Membuat keputusan tepat
Saat mendapat bola, selalu tersedia banyak pilihan : mengumpan balik (back
pass) kepada rekan, mengumpan ke pemain lain di seberang lapangan,
menggiring bola sendiri, atau jika berada dalam kotak penalti keputusannya
antara passing atau shooting. Tak ada salah dan benar di antara pilihan-pilihan
tersebut, hanya ada pilihan yang gak ngaruh alias tak membawa hasil. Pilihan
yang satu bisa jadi yang paling efektif dalam satu kesempatan, tapi pada situasi
yang berbeda bisa berubah menjadi yang paling buruk. Keputusan yang tepat
adalah yang paling membahayakan dan mengancam permainan lawan
sebagaimana sering dilakukan oleh Lionel Messi. Itulah mengapa dialah yang
terbaik di dunia saat ini.Kemampuan membuat keputusan tepat tak lahir dalam
sekali tanding. Ia berkembang tiap kali kita mengevaluasi kembali keputusan kita
sepanjang pertandingan..
2. Buat keputusan tepat, DENGAN LEBIH CEPAT
Xavi Hernandez dalam sebuah wawancara pernah menyinggung soal kemampuan
Messi membuat keputusan pertandingan. Messi melakukannya dengan “speed of
his minds, and the speed of his legs”. Kecepatan berpikir dan kelincahan kaki.
Saat pemain lain hanya memiliki salah satunya, Messi punya keduanya. Bagi
kebanyakan kita para penghobi futsal, memiliki satu saja sudah merupakan suatu
keberuntungan. Tapi bergembiralah, karena satu itu saja sudah merupakan
keuntungan kompetitif. Jadi, latihlah kemampuan membuat keputusan tepat
dengan lebih cepat. Seiring pengalaman dan banyaknya evaluasi yang kita
lakukan, kemampuan itu secara alami akan berkembang.
3. Jika sudah memutuskan, eksekusi TEKNIK dengan kesempurnaan
Aspek teknik menjadi penentu kesuksesan eksekusi seorang pemain, atau
berubah menjadi peluang yang terbuang. Kemampuan Messi adalah produk dari
akademi La Masia yang lebih mengutamakan aspek teknik daripada fisik.
Prioritas mereka menjadikan aspek fisik bisa diurus belakangan. Dan prioritas
seperti inilah yang membawa Barcelona menjadi klub dengan permainan terbaik di
dunia. Meski tubuh kebanyakan pemainnya pendek, langsing, dan tidak gempal,
teknik yang mereka kuasai membuat banyak perbedaan. Ambil saja contoh,
banyaknya gol-gol Barcelona yang dilakukan dengan teknik dari Iniesta, Xavi,
Alexis, Villa, Fabregas, dan Messi sendiri. Jarang tercipta gol dari heading atau
sundulan yang notabene milik pemain berpostur tinggi, atau tendangan jarak jauh
bertenaga keras. Sebaliknya gol-gol mereka lebih banyak tercipta di mulut
gawang kebanyakan bertenaga sedang sampai lemah, dengan teknik passing ke
gawang dan chip ball alias mencetak gol dengan melambungkan bola melewati
kiper. Aspek fisik tak terlalu diekspos.
Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengeksekusi TEKNIK YANG TEPAT di
TEMPAT YANG TEPAT. Buat keputusan tepat. Dengan cepat. Eksekusi dengan
teknik sempurna. Kuasai ketiga elemen tersebut dan Anda akan menikmati
permainan berkelas seperti Lionel Messi.
Jangan jadi pemain biasa, jadilah pemain kunci.https://id-id.facebook.com/InfoFutsal/posts/500707916631120

Tips Meningkatkan Skill Individu Pemain Futsal

Permainan futsal sudah sangat memasyarakat di Indonesia. Tidak seperti sepakbola, futsal lebih bersifat praktik daripada hanya sekedar teori, karena lebih banyak masyarakat yang memainkan olahraga ini daripada sepakbola, meskipun sepakbola tentunya lebih banyak mendapat perhatian melalui komentar, tontonan televisi, tulisan, dan lain-lain.
Apalagi sekarang futsal sudah merambah ke dunia bisnis, bukan hanya soal kesehatan.
Aspek hiburan tentunya menjadi nomor satu bagi kita semua, itu lah kenapa kita jarang menemui komentar, tontonan, tulisan, dan “bacotan” mengenai futsal. Bandingkan dengan sepakbola: Seluruh hal mengenai sepakbola bisa kita perdebatkan, dan selalu menarik.
Di bawah ini, melalui sebuah wawancara kami kepada atlet futsal nasional, Agung Dwi Juniarsyah, kami mencoba lebih memasyarakatkan permainan futsal yang tidak hanya sekedar hiburan, tapi juga berteknik.
“Futsal itu simpel, tapi sulit untuk bermain futsal secara simpel,” buka Agung kepada kami.
Menurut atlet kelahiran Bandung ini, kesederhanaan futsal terletak pada beberapa kuncinya, yaitu elemen dasar berupa mengoper, mengontrol, menggiring, pergerakan, dan menembak.
Hampir sama dengan yang Falcão (atlet futsal Brasil) sampaikan, memang lima hal di atas merupakan kunci permainan futsal.
Sekarang, dari lima hal di atas, aspek mana yang sudah Anda kuasai dengan baik? “Tidak perlu terlalu serius, karena tidak ada salahnya bermain futsal dengan baik meskipun kita tetap mengedepankan hiburan,” ujar Agung.
Mengoper
Pertama-tama, menyoal operan, Agung menegaskan bahwa operan pada permainan futsal sangat mengedepankan tingkat akurasi.
“Karena lapangan futsal sempit, jarak antar pemain dekat, sehingga harus operan harus tegas dan akurat sampai ke rekan,” katanya.
Operan ini sendiri bisa dilakukan dengan kaki bagian dalam, luar, punggung kaki, maupun ujung kaki atau yang lebih terkenal dengan bahasa “congcong”. Tapi menurut pemain Futsal Kota Bandung (FKB) ini, dianjurkan lebih banyak menggunakan kaki bagian dalam.
Mengontrol
Bagi kita yang sering panik ketika mendapatkan bola, kita bisa mulai belajar mengontrol bola dengan baik.
Kata Agung: “Kontrol yang baik adalah dengan memakai bagian sol sepatu. Ini dilakukan agar bola mudah dikontrol, dan mudah untuk mengubah arah bola sesuai keinginan kita, tetapi tetap dalam penguasaan penuh kita.”
Kemudian, ketika bola belum sampe kepada kita, kita harus sudah tahu bola akan diarahkan kemana, sehingga kita bisa langsung mengotrol dengan mengarahkan ke tempat yang akan kita tuju.
Di sini kita harus membedakan antara “mengontrol bola menggunakan sol sepatu” dengan “menginjak bola”. Ke dua hal di atas tidaklah sama, meskipun perbedaannya sangat tipis.
Mengontrol bola menggunakan sol sepatu bisa dilakukan ketika tumit kaki sudah berada di atas lapangan, bukan melayang di atas lapangan. Dibandingkan dengan mengontrol menggunakan bagian kaki lain, menggunakan sol sepatu juga akan membuat bola terkontrol dengan sempurna (tak terpental).
Menggiring
Menggiring atau dribel di futsal tidak seperti di sepakbola. “Di futsal, dribel lebih mengedepankan timingyang tepat, yaitu kapan saatnya dribling diperlukan.”
Agung menegaskan bahwa dribel lebih dilakukan untuk “memecah kebuntuan”, artinya jarang terlalu sering, karena futsal lebih mengutamakan kerjasama tim.
Maka dari itu tak jarang kita kesal kepada rekan kita yang terlalu sering menggiring bola, apalagi mencoba menggocek lawan. Begitupun dengan atlet tingkat nasional.
“Jika kita melihat futsal level internasional, mereka lebih sering mengoper daripada menggiring, maka biasakan juga seperti itu sehebat apapun kita,” ujar Agung dengan bijak.
Pergerakan
Di lapangan yang lebih kecil, pergerakan yang efektif dan efisien adalah kunci lainnya. “Bergerak membuka ruang, meminta bola, yang memungkinkan rekan untuk memberi operan kepada kita. Itu adalah hal yang penting,.”
Dengan mata tetap melakukan kontak dengan bola, hal ini juga yang akan membuat pergerakan kita tidak akan menjadi mubazir.
Meskipun faktor kelelahan menjadi penting, pergerakan harus senantiasa kita lakukan. Jangan khawatir stamina kita akan terkuras, karena kita selalu bisa beristirahat bergantian dengan rekan kita dari bangku cadangan.
“Main futsal jangan malas, harus rajin bergerak,” Agung kembali menegaskan.
Menembak
Sehebat apapun permainan futsal kita, mencetak gol tetap menjadi tujuan utama. “Menembak bertujuan untuk mencetak gol. Jadi kita harus berani percaya diri untuk menendang bola ke arah gawang lawan, sekecil apapun kesempatan yang datang,” kata atlet berusia 23 tahun tersebut.
“Coba untuk berani mengeluarkan tendangan jika sudah pada wilayah 10 meter atau di sekitar titik penalti ke dua (titik antara titik kick-off dengan titik penalti)”.
Selain masalah timing di atas, Agung menganjurkan untuk melakukan tembakan menggunakan congcong(ujung kaki) maupun punggung kaki, bukan bagian kaki dalam maupun luar.
Menurut Agung, tembakan dalam futsal lebih mengedepankan kekuatan (power). Selain itu, tendangancongcong juga membutuhkan waktu ancang-ancang yang lebih singkat.
Namun, untuk menghindari bola yang terlalu melayang, dianjurkan untuk menendang bola di bagian tengah, bukan bagian bawah. Begitupun badan jangan terlalu mengadah ke atas, tapi jangan juga terlalu membungkuk karena bisa menyebabkan cedera.
Kesimpulan
Pada wawancara bagian pertama ini, Agung yang akan berulang tahun ke-24 pada Bulan Juni mendatang, menganjurkan lima tehnik dasar di atas yang bisa kita aplikasikan dalam permainan futsal kita di level amatir atau level hiburan “hore-hore” secara individu.
Pemain tim nasional futsal Indonesia tahun 2014 ini akan menyampaikan bagaimana cara bermain futsal sebagai tim pada sesi wawancara selanjutnya.http://panditfootball.com/sains-bola/tips-meningkatkan-kemampuan-individu-dalam-bermain-futsal-dari-atlet-nasional/

Rapor Tim Futsal FSL 2015: Futsal Kota Bandung

Kehilangan skuat yang membawa ke final pada dua edisi Liga Pro sebelumnya, Futsal Kota Bandung tampil dengan pemain-pemain muda baru di FSL 2015.
Tetapi tampil di rumah sendiri di seri pertama GOR C-Tra Bandung, FKB mendapat hasil yang kurang maksimal dengan hanya memetik tiga kemenangan. Lima kemenangan di seri kedua tak mampu mengangkat FKB ke dua besar klasemen.
Meski begitu, pemain-pemain di skuat asuhan Panca Pauji ini cukup menjanjikan. Beberapa nama seperti Rinaldi Zainal, Nandi Sukma, Fahrudin Puji dan Hasib Faisal tampil cukup apik di debutnya di Liga Pro. Bukan tak mungkin FKB bakal menjadi kekuatan yang patut diwaspadai jika tetap mempertahankan skuatnya untuk musim depan.
Seri I Bandung
Rabu, 15 April
FKB 1-5 BIE THE GREAT
Kamis, 16 April
FKB 4-3 ELECTRIC
Jumat, 17 April
FKB 0-3 LIBIDO
Sabtu, 18 April
FKB 1-2 PINGDUS
Minggu, 19 April
SWAP 3-6 FKB
Senin, 20 April
FKB 8-4 BRILYAN
Selasa, 21 April
JAYA KENCANA 4-4 FKB
Seri II Yogyakarta
Senin (18/5)
Bie The Great 0 vs 1 Futsal Kota Bandung
Selasa (19/5)
Electric PLN 1 vs 1 Futsal Kota Bandung
Rabu (20/5)
FC Libido 3 vs 2 Futsal Kota Bandung
Jumat (22/5)
Pingdus 4 vs 5 Futsal Kota Bandung
Sabtu (23/5)
Futsal Kota Bandung 5 vs 1 SWAP
Minggu (24/5)
Brilyan Sport 1 vs 3 Futsal Kota Bandung
Senin (25/5)
Futsal Kota Bandung 5 vs 0 Jaya Kencana

Raih Topskor Dan Jadi Juara FSL 2015, Randy Satria Tetap Haus Prestasi

Randy Satria Mushar berhasil meraih prestasi ganda di Futsal Super League (FSL) 2015.
Randy berhasil menjadi juara bersama IPC Pelindo II Jakarta setelah menaklukkan Pinky Boys Makassar pada laga final yang berlangsung Minggu (14/6/2015) kemarin. Selain meraih gelar juara bersama IPC, Randy juga mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak pada FSL ini. Dua prestasi yang amat sangat ia syukuri.
"Alhamdulillah, yang pertama tentu harus bersyukur dulu kepada Allah SWT karena tanpa pertolonganNya mustahil ini bisa diraih," ungkap Akang sapaan akrab Randy kepada Bolalob.
"Kalau masalah topskor itu cuman bonus. Terima kasih kepada kawan-kawan tim yang hebat karena tanpa mereka tidak mungkin juga saya meraih topskor," lanjutnya.
"Tidak lupa terima kasih kepada Ibu yang hampir tiap malam beliau salat tahajjud untuk mendoakan saya selalu menang," ujar Akang.
"Ucapan juga kepada para suporter yang mendoakan serta mendukung saya, baik langsung maupun tidak langsung."
"Saya sendiri mudah-mudahan kedepannya bisa berprestasi lagi. Pelindo bisa kembali juara, baik di liga maupun AFF. Saya juga berharap FIFA mencabut snksinya agar timnas kita bisa berlaga di kejuaraan internasional," pungkasnya. (Foto: Bolalob)http://www.bolalob.com/futsal-super-league/news/berita-raih-topskor-dan-jadi-juara-fsl-2015-randy-satria-tetap-haus-prestasi-31500

Bayu Saptaji, Pemain Futsal Indonesia Pertama di Klub Tiongkok

Chinese Futsal League (CFL) atau Liga Futsal Tiongkok merupakan salah satu kompetisi yang terbaik di Asia. Di liga futsal ini ternyata ada satu nama Indonesia, yaitu Bambang Bayu Saptaji.

Ya, pemuda kelahiran 8 September 1992 ini menjadi bagian klub papan atas CFL, Dalian Yuan Dinasty. Bayu dikontrak oleh klub Negeri Tirai Bambu itu pada November 2014, usai tampil memukau pada turnamen MNC Cup.
Kala itu, Bayu bagian dari tim nasional (timnas) futsal Indonesia dan Dalian Yuan merupakan tim yang juga diundang di turnamen ini. Permainan Bayu sangat maksimal membuat Dalian Yuan tertarik memakai jasanya.
Akhirnya negosiasi pun digelar oleh kedua belah pihak. Hasilnya, Bayu setuju dengan kontrak yang ditawarkan Dalian dengan durasi enam bulan atau satu musim kompetisi. CFL berjalan enam bulan untuk satu musim kompetisinya.
”Usai turnamen MNC Cup, ada orang Dalian Yuan ingin ketemu dan menawarkan kontrak. Mungkin mereka melihat saya mencetak gol untuk timnas, jadi tertarik. Akhirnya, saya setuju dan langsung ke Tiongkok,” kata Bayu.
Di klubnya kini, Bayu tak mudah menembus skuad utama. Penyebabnya, Dalian Yuan juga punya pemain asing asal Brasil dan Spanyol. ”Ada dua pemain Brasil dan satu dari Spanyol, persaingan berat. Tapi, saya siap kerja keras.”  
Perjalanan Bayu dimulai saat ia diajak main tarkam (antar kampung) di Depok oleh Sanjifa Manurung. Penampilan bagus di turnamen kelas kampung membuatnya dilirik tim futsal Universitas Pancasila (UP). Pertama ikut turnamen bersama UP, ia langsung jadi top skor walau timnya hanya menempati posisi empat.
Atas prestasi itu, bayu dapat beasiswa di AMFC Adjie Massaid Futsal Clinic dan dilatih Justin Lhaksana serta Andri Irawan. Pada momen ini, Bayu dapat kesempatan promosi membela klub Liga Futsal Indonesia (LFI), PLN Electric pada 2011 yang dilatih Andri.
Sejak itu, Bayu berkiprah di futsal nasional dan kemampuannya makin terasah. Bayu pun menjadi salah satu pemain penting klubnya dan masuk timnas. Sayang, suksesnya kini tak lagi bisa disaksikan ayahnya, yang merupakan orang paling penting pada kariernya sekarang.
”Keluarga adalah penyokong utama karier saya, terutama ayah. Sekarang ayah sudah tiada sehingga tak lagi secara langsung bisa menyaksikan gol-gol yang saya buat. Tapi saya yakin, ayah selalu menyaksikan saya dari surga,” ujar Bayu menerawang.
Bayu juga punya saran untuk para pemain futsal Indonesia, terutama yang berusia muda. Menurutnya, kerja keras tak cukup, namun fokus latihan sampai mengatur gaya hidup adalah bagian penting bagi setiap olahragawan.
”Kerja keras, disiplin, dan mengatur gaya hidup penting untuk pemain futsal agar kondisi selalu terjaga. Lalu untuk sepatu, saya sarankan pakai produk lokal saja,” kata pemain yang di-endorseSpecs ini. http://www.sportsatu.com/bola-nasional/bayu-saptaji-pemain-futsal-indonesia-pertama-di-klub-tiongkok-902?pg_article=1

5 Pemain Terbaik Futsal Indonesia Berkaki Kidal

5 Pemain Terbaik Futsal Indonesia Berkaki Kidal
Berdasarkan banyak survey,persentase para pemain pesepakbola/futsal menggunakan kaki kiri saat bermain jauh lebih sedikit daripada pemain berkaki kanan. Berikut 5 pemain futsal Indonesia berkaki kiri yang memiliki kelebihan masing – masing versi redaksi Futsal Zone :
Vincent Valen
swap-1_1
Mantan pemain Biang Bola pada generasi Deny Handoyo ini merupakan seorang pemain yang di kenal dengan keras akan tetapi fair. Dengan permainan simpelnya, Vincent memiliki passing yang akurat. Pemain yang terakhir kali bermain untuk SWAP pada Futsal Super League musim lalu, seperti memiliki mata di samping kepalanya karena ia tidak perlu melihat rekannya berada dimana untuk melakukan passing.
Hasib Faisal
IMG-20150918-WA0045
Hasib Faisal yang merupakan pemuda jebolan Futsal Kota Bandung memiliki insting bermain yang sangat cepat. Pemain yang kini membela FC Libido itu, mempunyai kemampuan andalannya adalah dari menggiring bola atau dribbling dengan kaki kirinya bahwa seolah bola tampak melekat di kakinya sehingga membuat lawan kesulitan untuk merebut si kulit bundar dari ayunan kakinya.
Ardiansyah Runtuboy
Screenshot_2015-09-11-20-19-02_1
Dengan perawakan kecil ramping, menggambarkan kecepatan berada di dalam diri pemain ini. Runtuboy di anugerahi akselerasi dan kelincahan ketika menguasai bola. Dengan kaki kirinya, pemain asal tanah Papua ini dapat melakukan perubahan arah dribble yang cepat untuk melewati lawan. Tak hanya itu, pemuda yang masih duduk di SMAN 4 Jayapura, memiliki footwork yang apik sering dalam aksinya memperagakan gerakan – gerakan perpaduan kedua kakinya untuk mengecoh lawan.
Syahidansyah Lubis
Screenshot_2015-09-11-20-22-51_1
Pemain yang memiliki berbadan gempal ini mempunyai kelebihan dari power sehingga, membuat tendangan kaki kiri mautnya sering merobek jala gawang lawan. Pemain Vamos Carlsberg tersebut di plot pada bagian Pivot. Namun, sebagai seorang pivot, Saed, memiliki kelebihan dalam hal dribbling yang sering ia peragakan saat rekan satu timnya kurang memberikan support. Tidak hanya menggiring bola, Lubis di persenjatai dengan tendangan yang keras. Serangan yang dibangun oleh rekan setimnya, diakhiri dengan eksekusi shootingnya. Pemain timnas Indonesia itu juga memiliki kelebihan dalam mempertahankan bola walaupun mendapat kontak fisik dari lawan.
Caisar Silitonga
Screenshot_2015-09-18-19-47-33_1
Memiliki postur tubuh yang besar, Caisar sangat cocok mengisi posisi Pivot. Ditugaskan untuk menjadi ujung tombak tim. Caisar memiliki senjata – senjata ampuh dengan memiliki control bola yang sangat baik, ia dapat menguasai bola yang ia peroleh baik melalui passing datar maupun passing melambung. Control bola kapten timnas Indonesia ini di dukung oleh power serta balance yang dimilikinya. Sehingga, Pemain IPC Pelindo II mampu mempertahankan bola tetap di kakinya walaupun mendapat gangguan dari lawan di rasa juga tidak sangat kebal terhadap benturan – benturan yang di terimanya.
Bukan hanya berbicara otot dan kekuatan, Pemain yang menggunakan nomor punggung 5 itu di anugerahi kemampuan finishing yang baik dalam pertandingan, Caisar sering mengambil keputusan untuk menyelesaikan peluang sendiri dan sering kali keputusan tersebut menciptakan gol.
Tidak sampai disitu, Caisar kerap menjadi opsi untuk umpan wall pass, dengan kelebihannya tersebut, ia dapat memberi umpan yang bisa dengan mudah di eksekusi oleh rekannya.http://futsalzoneindonesia.com/5-pemain-terbaik-futsal-indonesia-berkaki-kidal/

Perbedaan-Perbedaan Antara Futsal dan Sepakbola

Kali ini saya akan membahas mengenai perbedaan apa saja antara futsal dan sepakbola. Banyak orang menganggap permainan futsal sama seperti sepakbola. Hal tersebut tidak mengherankan sebab futsal memang dikembangkan dan dimodifikasi dari permainan sepakbola. Bahkan peraturan dalam futsal sebagian besar diambil dari sepakbola. Beberapa sumber menyebutkan futsal adalah miniatur sepakbola (Lihat di sini: Sejarah Permainan Futsal). 

Perbedaan-Perbedaan Antara Futsal dan Sepakbola

Namun, ada perbedaan-perbedaan mendasar antara futsal dan sepakbola mengenai peraturan permainan dan kelengkapannya. Hal ini menyangkut dengan kondisi dan hal-hal tertentu dalam futsal yang tidak sama dengan sepakbola.

Adapun perbedaan antara futsal dengan sepakbola Saya sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

FUTSAL
SEPAKBOLA
- Panjang lapangan 25 - 42 m dan 
lebar 15 - 25 m
- Ukuran panjang lapangan 90 - 120 m dan lebar 45 - 90 m
- Jenis lapangan menggunakan vinyl atau rumput sintetis, beralaskan beton atau semen
- Jenis lapangan menggunakan rumput asli dan dibawah rumput beralaskan tanah
- Bagian bawah sepatu yang berasal dari karet dan tidak ada pulnya
- Bagian bawah sepatu beralaskan karet atau benda yang keras dan memiliki pul
- Ukuran gawang panjang 3 m dengan tinggi 2 m
- Ukuran gawang lebar 7,32 m dan tinggi 2,44 m
- Lingkaran bola 62 – 68 Cm, ukuran: 4
- lingkaran bola 68 – 70 Cm, ukuran: 5
- Jumlah pemain 5 orang termasuk kiper
- Jumlah pemain 11 Orang termasuk kiper
- Pergantian pemain tidak dibatasi
- 3 x pergantian pemain
- Ketika bola keluar lapangan, melakukan Kick In (tendangan kedalam)
- Ketika bola keluar lapangan, melakukan Throw in (lemparan kedalam)
- Wasit dan dua asisten serta pencatat waktu
- Wasit dan 2 asisten wasit (lines man)
- Stopped clock (dioperasikan oleh pencatat waktu)
- Waktu berjalan (Running Clock)
- Waktu 2 x 20 menit
- Waktu 2 x 45 menit
- Sekali Time Out tiap babaknya
- Tak ada Time Out (TO)
- Kiper melakukan Lemparan Gawang
- Kiper melakukan Tendangan gawang
- 4 menit untuk memulai pertandingan
- Tak ada batas waktu untuk memulai pertandingan
- Tidak berlaku Offside
- Berlaku aturan Offside
- Kiper melakukan lemparan gawang diberi waktu 4 detik untuk
- Kiper melakukan tendangan gawang diberi waktu 6 detik
- Ada batasan lima kali pelanggaran
- Tak ada batasan pelanggaran
- Pemain yang terkena kartu merah bisa diganti pemain lain setelah 2 menit atau ketika tim lawan mencetak gol
- Pemain yang mendapatkan kartu merah tidak bisa diganti dengan pemain lain
- Sepak pojok di sudut corner
- Sepak pojok diarea corner
- Hanya sekali melakukan backpass ke kiper
- Tidak ada batasan melakukan back pass ke kiper
- Kontak fisik dilarang
- Kontak fisik diperbolehkan